SELEKSI CALON TARUNA BARU SEKOLAH TINGGI PERIKANAN JAKARTA, DI MENTAWAI
Laggaita Mentawai- Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat, Sekolah Tinggi Perikana (STP) Jakarta memanggil putra-putri anak pelaku utama perikanan baik jalur umum maupun jalur khusus (Nelayan, pengolah hasil perikanan, pembudaya ikan, pedagang ikan, dan petani garam) untuk di didik sebagai Taruna Diploma IV ahli perikanan. Pilihan program studi terdiri atas, Program Studi Tegnologi Penangkapan Ikan (TPI), Permesinan Perikanan (MP), Tegnologi Pengelolahan Hasil Perikanan (TPH), Tegnologi Akuakultur (TAK), Tegnologi Pengelolaan Sumberdaya Perairan (TPS), dan Program Studi Penyuluhan Perikanan (PP) Melalui Dinas Kelautan Dan Perikanan Kabupaten Kepulauan Mentawai.
Untuk
pendaftaran siswa baru di lakukan secara online, yang lulus persyaratan di
Provinsi Sumatera Barat, akan di lakukan tes dan seleksi di Kabupaten Kepulauan
Mentawai secara keseluruhan. Adapun tes yang di ujikan yaitu, tes kesehatan
(Riwayat penyakit dan terapi penyakit, dan surat diagnosa fisik), tes tulis
(jalur umum), Lari putra (3000 M), lari Putri (2000 M), Pus up, sit Up, pool
up, reforman (keseimbangan tegak badan), berat badan serta tinggi, wawancara,
dan Psikotes. Jalur umum di ikuti 34 peserta, dan jalur khusus 13 orang.
Kpala
Dinas Kelautan dan Perikanan, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Edi Sukarni yang di
temui di lokasi seleksi calon siswa, Rabu (18/05/2016), mengatakan peserta yang
ikut tes ini adalah calon siswa yang nantinya kita kirim di Sekolah Tinggi Perikanan
(STP) Jakarta. “ Semua anak-anak yang ikut tes hari ini merupakan seleksi calon
siswa yang akan ikut kuliah di Jakarta, dan anak-anak ini dari berbagai daerah
yang ada di Provinsi Sumatera Barat, baik itu Padang, Pesisir maupun Mentawai,
semua di seleksi di Tuapeijat, semua yang ikut ada 47 orang, namun belum semua
yang hadir, karena jarak tempuh untuk ke Tuapeijat perlu waktu dari berbagai
daearah. ” Ungkap Edi
Ia
menambahkan, peserta yang lulus, akan di sekolahkan dengan gratis, dan tinggal
di Asrama, hanya siswa membayar uang seragam, peralatan mandi, kasur dan
perlengkapan alat tulis. Dia berharap dari sekian banyak peserta yang ikut tes,
20 persen bisa lulus, dan akan di alihkan ke Dinas Pendidikan. Lanjut Edi
Dalam
waktu yang bersamaan, Ahmat Syaripudin Dosen Sekolah Tinggi perikanan yang di
percayai Kampus untuk lakukan seleksi langsung, menyampaikan setelah tamat
Kuliah mereka akan di kembalikan ke Mentawai untuk membangun daerahnya, dimana
di Mentawai sangat banyak potensi sumber daya lautnya yang bisa di olah serta
mengembangkan PAD Mentawai. Tutur Ahmat
Mentawai
memang masih kurang tenaga dan pengelolah hasil laut yang terdidik dan
berpengalaman di bidang Kelautan dan Perikanan, oleh karenan itu, perlu
dukungan dari dinas terkait serta Pemerintah setempat untuk mengembangkan
Sumber Daya Manusia di bidang Kelautan. (silvester)
Tags
BERITA