Foto Kue Pesanan Dok. Mentawaikita.com |
TUAPEIJAT - Sutici Reynal, pemilik usaha kue rumahan di wilayah Kecamatan Sipora Utara atau sekitaran Tuapeijat tertipu penelepon gelap yang memesan kue dalam jumlah banyak, Selasa (16/10/2017).
Dikutip dari mentawaikita.com, menurut Sutici, kejadian berawal ketika ia menerima telepon dari nomor kontak +628125561510, dia mengaku sebagai staf KPUD Mentawai. "Sore kemarin ada yang mengaku dari KPUD Mentawai, mau pesan kue pagi ini sebanyak 10 kotak, terdiri dari lima kotak brownies dan lima kotak bolu, katanya nanti (pagi ini) akan dijemput," ujarnya.
Sutici menyetujui orderan tersebut, karena mengenal nama staf KPUD Mentawai yang dikatakan penelepon. Namun, setahu dia nomor teleponnya beda dengan nomor kontak yang menghubunginya. Malam itu juga ia menyiapkan orderan kue sebanyak yang dipesan.
Pagi harinya, orang yang memesan itu kembali menelepon dan meminta air mineral dan ia mengatakan akan menjemput ke rumah Sutici sesegera mungkin. "Saat itu saya bilang sama dia bahwa warung masih tutup karena masih pagi, dia itu ngotot akhirnya kita penuhi , tak lama lagi dia nelpon beli tisu dua bungkus nanti akan digabung dengan mineral dan kue, tak lama lagi dia nelpon lagi beli rokok tiga bungkus," ujarnya.
Awalnya, Sutici menolak pesanan rokok yang diminta, namun penelepon tersebut ngotot dengan alasan tidak ada yang bisa disuruh membeli. "Akhirnya saya setujui, lalu kembali dia menelepon dan minta dibelikan pulsa 100 ribu, saya bilang, pak pagi ini tidak ada yang buka kedai jual pulsa," katanya.
Akhirnya, Sutici pergi ke warung untuk membeli pesanan tambahan tersebut. Sampai di warung, ia bercerita kepada teman-temannya soal pesanan dari penelepon tersebut. Ternyata, kejadian yang sama pernah juga dialami temannya yang pengusaha kue. "Kasusnya persis yang saya alami, dia pesan kue, air mineral, tisu, rokok dan pulsa, namun rada nggak percaya akhirnya saya telpon suami saya untuk menghubungi teman dekatnya di KPU. Nah, setelah ditelpon ternyata benar tidak ada yang memesan atas nama KPU, saya langsung syok karena sudah mengeluarkan biaya," ujarnya.
Untung air mineral yang sudah terlanjur dibeli, belum dibuka termasuk tisu dan rokok. Ia pun mengembalikan barang-barang tersebut ke warung, sementara pulsa belum sempat dikirim. "Saya hitung akibat penipuan ini rugi senilai Rp750 ribu. Sampai saat ini belum ada rencana melapor ke polisi, namun saya minta kewaspadaan kawan-kawan lain dengan modus seperti ini," jelasnya. (*)
Tags
BERITA