MENGENAL KEPULAUAN MENTAWAI

Peta Kepulauan Mentawai



NUSAMENTAWAI.COM - - Kabupaten Kepulauan Mentawai yang terdiri dari pulau – pulau dan empat pulau terbesar, yakni pulau Pagai Selatan, Pagai Utara, Pualau Sipora dan Pulau Siberut. Hanya satu pulau terbesar yaitu Pulau Siberut. Kepulauan Mentawai beribukota di Tuapeijat yang terletak di Kecamatan Sipora Utara dengan jarak tempuh ke Kota Padang sepanjang 153 km persegi. Untuk mencapai Ibu Kota Provinsi Sumatera Barat ini harus ditempuh melalui jalur laut. Begitu pula halnya dengan masing – masing ibukota Kecamatan ke Kota Padang ataupun ke ibukota Kepulauan Mentawai juga harus ditempuh melalui jalur laut.

Jumlah penduduk Kabupaten Kepulauan Mentawai pada tahun 2011adalah 77.078 jiwa terdiri atas penduduk laki – laki 40.632 jiwa dan perempuan 36.446 jiwa. Dari gambaran diatas tentunya kita bisa membayangkan bahwa “surga Mentawai” sebagian besar terhampar di wilayah pantai dan 95 pulau tak berpenghuni yang tersebar di sekitar empat pulau uatama.



Tak hanya itu, info lain yang layak diketahui adalah, di Mentawai lebih mudah mengakses daerah pantai dibandingkan wialayah pedalaman. Bisa kita maklumi, infrastruktur jalan darat masih terbatas sebab masih dalam proses pembangunan trans Mentawai, dengan panjang jalan hanya 465 km.

Berdasarkan data, terdapat 13 buah pelabuhan laut terbesar di empat pulau utama, dari 13 pelabuhan tersebut yakni 8 pelabuhan merupakan pelabuhan beton, 1 pelabuhan besi, 2 pelabuhan kayu, dan 2 pelabuhan pelelangan ikan. Dari semua pelabuhan itu terbesar sebanyak 3 pelabuhan Kecamatan Sikakap, 3 pelabuhan Kecamatan Sipora Utara dan Selatan, 3 pelabuhan di Kecamatan Siberut Selatan, dan 1 pelabuhan di Kecamatan Siberut Utara.

Melalui transportasi laut, wisatawan bisa menjelajah objek – objek wisata keindahan laut di empat pulau utama Mentawai. Jika ombak bersahabat wisatawan bisa mengelilingi Kepulauan Mentawai dengan nyaman dan memuaskan. Tak hanya itu wisatawan juga bisa menikmati keindahan pantai yang terhampar di sekitar pulau begitu luas. Perahu sewaan bisa parkir di lokasi manapun yang dikenhendaki wisatawan.



Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai mencatat sekitar 65 objek wisa yang tersebar di sepuluh Kecamatan. Dari 65 objek wisata tersebut terdapat 21 objek wisata berupa panorama alam, 29 objek wisata berupa bahari, 5 objek wisata berupa air, dan 10 objek wisata berupa budaya. Objek wisata terbanyak adalah Kecanmatan Siberut Barat Daya.

Keunggulan Mentawai adalah semua pulau yang berpenghuni ataupun tidak berpenghuni Kepulauan Mentawai memiliki alam yang eksotik dan indah, musim yang bersahabat sepanjang tahun, biaya transportasi, akomodasi, komsumsi yang dikeluarkan wisatawan jauh lebih murah.

Kepulauan Mentawai memiliki banyak sekali panorama indah. Dimanapun wisatawan berlabuh, selalu terdapat pemandangan yang sangat eksotik, salah satunya Pantai Mapaddegat terutama sore hari.

Salah satu pendapatan hasil daerah Kepualaun Mentawai yaitu dari retribusi Surfing, diamana Peraturan Daerah No. 2 Tahun 2015 tentang pengelolaan dan pemanfaatan daya tarik wisata selancar, yang mewajibkan setiap wisatwan yang datang ke Mentawai akan dipungut biaya bagi peselancar mancanegara Rp. 1.000.000 per 15 hari terhitung saat wisatawan membayar retribusi surfing untuk PAD Mentawai. Kemudian jika nanti masa kunjungan wisatawan habis bisa diperpanjang namun akan dikenakan kembali biayanya.



Berbicara ombak, kekayaan ombak di Mentawai, adalah harta terpendam, hingga akhirnya ditemukan oleh peselancar mancanegara. Mungkin banyak yang bertanya, sejak kapan orang asing bermain selancar di Mentawai. Pertanyaan ini tentu sangat sulit dijawab karena tidak semua masyarakat mengetahui hal tersebut asal mula dilakukan selancar di Mentawai.

Asal mula Mentawai menjadi lokasi selancar dunia dimulai pada tahun 1980-an, saat perempuan berkebangsaan Autralia bernama Monica yang merupakan penggila selancar terdampar di Mentawai secara tidak sengaja, pada saat itu sedang melakukan perjalanan keliling dunia menggunakan kapal pesiar. Monica pun singgah di Mentawai, dan kemudian dia menemukan alunan ombak yang baik untuk berselancar, sehabis itu ia kembali ke Autralia dan menceritakan pengalamannya kepada teman – temannya.

Sejak itulah peselancar asing satu persatu datang ke Mentawai seperti Selandia Baru, Jepang, Amerika Serikat, dan Brazil.

Posting Komentar

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Lebih baru Lebih lama