NUSAMENTAWAI- - Pembangunan alat Telekomunikasi (Telkom) Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) di Kabupaten Kepulauan Mentawai diperkirakan habiskan anggaran kurang lebih Rp. 73 hingga 75 Miliar, dimana pembangunan SKKL ini merupakan tanggung jawab Telkom Indonesia dalam segi pembiayaannya.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kepulauan Mentawai, Joni Anwar saat di temui di ruang kerjanya pada Rabu (31/10/2018).
“kalau dihitung dari bennefitnya sebuah perusahaan, sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengelolah tentang Telkom ini tidak ada nilai jualnya di Mentawai, tetapi Mentawai merupakan bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, inilah apresiasi kita terhadap Telkom, dan bagaimanapun harus mereka bangun, dan ini nilai projecnya sekitar Rp.73 - 75 M,” katanya.
Keseriusan Pemerintah pusat melalui Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Kepulauan Mentawai dalam pembangunan SKKL itu sendiri tampak jelas, beberapa kabel dalam tanah sudah dipersiapkan pihak terkait seperti Telkom, sehingga saat fiber optic datang ke Mentawai pihak terkait sudah siap.
Tak hanya itu Pemda setempat baik dari Bupati, Dinas kominfo, pihak Telkom, Pihak Camat dan Desa ikut terlibat dalam pengawasan pembangunan SKKL tersebut. Sebab Pemerintah Desa juga ikut mengawasi pembebasan lahan tempat pembangunan jaringan SKKL di pantai Mapaddegat, Kecamatan Sipora Utara.
BACA JUGA:
BACA JUGA:
Selanjutnya, SKKL akan disambungkan dari pantai belakang Pengeran Beach Hotel Kota Padang lalu dilanjutkan hingga di Pantai Mapaddegat, Kepulauan Mentawai pada bulan November 2018 mendatang.
Joni menambahkan pihak Kominfo Mentawai pernah mengusulkan kepada Manager Telkom Sumatera Barat agar nantinya dibuatkan cabang ke arah Pulau Siberut tepatnya di Peipei Kecamatan Siberut Barat Daya, namun hingga saat ini pihaknya belum mendapat tanggapan.
“kalau sampai di Peipei itu sudah aman, nanti kita akan cari tempat yang lebih tinggi untuk pembangunan tower, sehingga di daerah lain bisa terjangkau melalui jaringan radio, seperti di Kecamatan Siberut Barat, atau Utara. Sementara di Tuapeijat akan dilanjutkan fiber opticnya hingga nanti di pusat Kecamatan Sipora Selatan” Ujarnya.
Saat ini Mentawai masih menggunakan jaringan radio yang kapasitasnya masih kecil 120 Mb per secon, dengan adanya fiber optic nantinya akan menambah kapasitas jaringannya sehingga bisa loss mencapai 4.000 Mb.
Joni berharap jika ini sudah berjalan maka ada kemungkin untuk mendukung program - program Kominfo sperti Smart City, dan sistem pemerintahan berbasis E- Goverment, terlebih penggunaan sistem informatika teknologi di tengah masyarakat meningkat.
Tags
BERITA