Photo : Ilustrasi |
NUSAMENTAWAI.COM - - Sudah banyak artikel yang membahas menjadi single itu
menyenangkan atau menjadi single itu tidak semenyedihkan yang orang kira.
Namun, pembahasan mengapa orang-orang tersebut memilih single selalu
luput dari mata orang.
Dalam artikel ini, terdapat lima bahasan
mengapa ada orang-orang yang memilih untuk tidak menjalin hubungan, bahkan di
usia matang menikah. Alasan-alasan tersebut didukung dengan data-data ilmiah.
Baca selengkapnya di sini!
1.
Gaya kasih sayang orang tua
Harus diakui bahwa kehidupan sosial kita
dimulai dari kasih sayang ayah dan ibu. Menurut pakar psikologi, cara kita
berinteraksi di lingkungan sosial pertama kali dipengaruhi oleh interaksi di
dalam keluarga di mana itu sudah diciptakan sejak kita terlahir ke dunia ini.
Jika kamu telah diurus oleh orang tuamu dengan konsisten dan dukungan
emosional, maka kamu akan menjadi pribadi yang percaya diri, mudah percaya dan
nyaman dengan keintiman.
Sebaliknya, jika orangtuamu merawatmu secara overprotective dan
tidak aktif, maka kamu ada kemungkinan berakhir menjadi orang yang suka
menghindari hubungan dan takut akan penolakan alias insecure. Itulah salah satu alasan yang
membuatmu single.
2. Adanya "gen
jomblo" di dalam dirimu
Di dalam DNA kita, ada hormon yang bernama serotonin.
Serotonin ini berfungsi dalam mengatur mood yang membantumu mengatur pola makan, tidur dan
pencernaan. Bahkan serotonin mampu mengatur kadar depresi dan kecemasanmu.
Menurut hasil studi terhadap monyet dan tikus, kedua binatang tersebut yang
memiliki serotonin rendah memiliki kecenderungan untuk tidak lebih peka secara
seksual dan lebih agresif kepada pasangannya. Selain itu juga, mereka yang
rendah serotonin juga memiliki kesulitan untuk mengidentifikasi emosi. Di
masyarakat orang-orang tersebut dikenal bersifat dingin, tidak tegas dan tak
bersahabat.
3. Lebih pintar dan sensitif daripada orang lain
Jika kamu perhatikan terhadap tokoh-tokoh
pintar yang melegenda seperti Ludwig van Beethoven, Isaac Newton dan Jean Paul
Sartre, sebagian besar dari mereka tersebut tidak menikah alias jomblo seumur
hidup. Alasannya mudah, karena mereka terlalu fokus terhadap impiannya.
Menurut Carol Graham, peneliti dari Brooking Institution,
mereka yang pintar memiliki kecenderungan untuk selalu menyendiri dan tidak
senang jika sedang berada di dalam keramaian, walaupun itu teman-temannya
sendiri. Kepintaran mereka juga membuat mereka berpikir dua kali untuk memulai
sebuah hubungan karena ada banyaknya pertimbangan. Kamu tidak akan tahu bahwa
mereka yang menjomblo sampai tua bahkan bisa memikirkan permasalahan over-population di
dunia ini atau bagaimana masa depan anak-anak mereka.
4. Memiliki trauma yang
mendalam
Bukan tidak mungkin mereka yang menjomblo
hingga berumur lanjut sebenarnya pernah memulai sebuah hubungan, namun hubungan
tersebut tidak berakhir baik. Hal itu terus membekas di dalam diri mereka dan
menjadikan mereka untuk takut memulai sebuah hubungan.
Penulis buku Interpretasi Mimpi, Sigmun
Freud, sang bapak ilmu psikologi, menyinggung sedikit bagaimana trauma di masa
lalu bekerja dengan merasuki alam mimpi, melalui pengulangan gambar. Ia pun
menjelaskan bahwa itu menunjukkan seseorang yang mengalami pengalaman berat di
masa lalu, tapi tak pernah mampu mengatasinya sehingga orang-orang tersebut tak
mampu melangkah lebih lanjut. Hal itu bisa menjadi alasan seseorang menjomblo
untuk sekian lama hingga tak mereka ketahui apa penyebabnya.
5. Terkena gender stereotype
Budaya sistem patriarki di dunia kita adalah
salah satu yang dapat menghambatnya seseorang untuk memulai sebuah hubungan.
Pandangan bahwa cowoklah yang harus memulai, sedangkan si cewek lebih baik
menunggu, membatasi orang-orang tersebut memulai hubungan.
Sebutan agresif kepada cewek, yang memulai
hubungan terlebih dahulu dan lemah terhadap cowok yang menunggu ajakan dari
sang cewek, dari masyarakat kurang lebih menjadi alasan utama seseorang enggan
memulai hubungan. Sebagai contoh adalah budaya patriarki di India dalam
permasalahan perkawinan.
Perkawinan menjadi sebuah isu sendiri di sana
sehingga perjodohan menjadi suatu budaya penting. Tengok saja ke Google, berapa
banyak situs yang menawarkan matchmaking. Hasil
budaya ini menjebak para pria dan khususnya wanita yang telah tembus umur 30
tahun tapi belum menikah, mendapatkan tekanan sosial yang sangat kuat. Padahal
angka perceraian akibat perjodohan juga sangat tinggi di sana. Untuk di Mumbai
sendiri, perceraian mencapai angka dua kali lipat dalam kurun waktu 2010 dan
2014 berdasarkan data dari Quora.com.
Itulah hal-hal paling mendasar yang menjadi
alasan kuat seseorang bisa menjomblo. Adakah temanmu yang seperti ini? Tag temanmu
dan beritahu pendapatmu mengenai alasan-alasan seseorang menjadi jomblo. (*)
Tags
OPINI